Lena

Saat aku ingin sekali berbicara denganmu...
Kau diam dalam dengkuran halus yang menemani jagaku...
Damai dalam lena yang sering mengundang sabarku...
Nyata..kau lebih selesa membiarkan detik masa berlalu..
Tanpa pernah meminjamkan sesaat masa lenamu..untuk ruang kenyataanku..

Sering aku kau tinggalkan sepi dalam  jaga yang tak pernah cinta akan lena!
Aku hanya mampu merenung mulus tidurmu sayang...
Sedang mulut terkunci dan suara yang mati..
Indah!
Ruang menggeledah isi hati sendiri...
Damai!

Benarkah?
Sekali lagi kau biarkan cinta dan kuasa itu mati..
Diam tak berkutik...
Lidah jadi kelu dan saat itu...
Aku hanya mahu mengunci terus ointu hati..
Nyata bebanan perasaan menolak logik akal!
Kepenatan..keletihan...keserabutan...
Segalanya terisi dan terluah...

Akukah yang tidak pernah mahu memahami...
Sudahlah sepi..damailah kau berlari mencari sendiri...
Jangan diharap bunga itu mekar..
Sedang akar teracun n bersarang semut...lalu menunggu masa untuk mati...

Damaikanlah sepi wahai sepi....
Lepaskan lelah sendiri...
Tiada dia yang sudi menemani....damailah!..menemani hati...bukan mudah kau idamkan rindu..saat
Sayang berbaur kasihan...

Selamat makan sinar rembulan...
Selamat malam dakapan cahaya...
Damaikan sepiku...
Lenakan tangisku...
Aku mahu seperti dulu....